Shirakawago diakhir musim semi tampak tidak kalah menarik dengan musim-musim lainnya. Mungkin ini kalimat yang saya pergunakan untuk menghibur diri saya sendiri. Jujur saja, saat merencanakan keberangkatan ke Jepang, yang saya bayangkan adalah bunga-bunga sakura bermekaran.
Tapi setelah mempertimbangkan banyak hal, antara lain berkunjung ke negara ini pada saat musim semi bisa dipastikan sangat ramai pengunjung. Oleh karena itu kami pun memundurkan jadwal keberangkatan ke Jepang diakhir musim semi. Dengan konsekuensi kami akan kehilangan pemandangan kota Jepang yang penuh dengan bunga sakura, hikkkksss.
Hector, Tiara dan Dewi berpose dengan latar belakang desa shirakawago dari atas. Sedangkan saya masih dibawah sibuk berjelajah dan berfoto-foto.
Di halaman ini, saya berbagi foto-foto pemandangan Shirakawago diakhir musim semi. Langit biru, daun-daun berwarna hijau cerah, sinar matahari terik tetapi angin bertiup agak kencang sehingga udara cukup sejuk untuk berjalan-jalan keliling kota.
meskipun “kehilangan” mekarnya bunga sakura … tetap indah .. hijaunya .. keunikan bangunan2-nya .. udara yang segar .. dan bersihnya .. yang pasti tetap nyaman dan menyenangkan .. kelihatan di fotonya senyum2 teruss 🙂
Tapi masih tetap penasaran melihat cantiknya bunga sakura bermekaran mas. hehehehe..
Untung pas disini waktunya cukup banyak ya jadi bisa explore leluasa, senengg Del liat web mu jadi inget2 serunya trip kitaa 😀
Seru bangat yach Ti. Nulisnya aja berasa kejadiannya baru kemaren hehehehehe..
Senang liat kampung jepang itu ijo royo royo.
Segar yach lihat pemandangan di kampung shirakawago.
Simpan jadi harapan kunjungan di meruahnya sakura ya Lina. Berbonus kunjungan berikutnya di autumn colour. Setiap musim suguhkan kecantikannya masing2 ya. Salam hangat
Silahkan Bu. Emang waktu yang pas itu ketika bunga sakuranya bermekaran. Momentnya bagus bangat.