Di pengujung musim hujan seperti saat ini, saya berkali-kali dipertemukan dengan pemandangan senja di Jakarta yang indah. Tepatnya di Kemayoran di daerah di mana saya tinggal, saya mencoba menikmati pemandangan yang bisa dibilang tidak setiap saat dapat ditemukan. Apalagi di Jakarta.
Karena moment tersebut cukup langkah jadi tidak ada salahnya saya mengabadikan serta mendokumentasikannya di halaman saya. Apalagi sekarang sudah mulai masuk ke musim kemarau, sehingga kemungkinan bertemu senja seperti ini akan dapat ditemui di akhir tahun.
Memanfaatkan Kemampuan Kamera dengan Menggunakan Slow Shutter Speed
Berhubung saya baru pindah tempat tinggal yang tadinya di daerah Jakarta Utara dan sekarang pindah ke Jakarta Pusat, di mana dekat dengan tempat saya bekerja.
Sehingga pemandangan seperti ini bisa dibilang baru buat saya. Akhirnya, saya mendapat kesempatan menyaksikan pemandangan kota dari ketinggian yang cukup memadai untuk mengambil foto dengan angle bird eye view.
Saya tidak begitu ahli dalam bidang fotografi. Tau nya jepret-jepret dan ngulang terus sampai menemukan hasil yang cocok. Kalau ditanya pakai settingan kameranya di speed berapa?
Nah, persoalan seperti itu saya sering lupa. Kalau pas nemu moment yang pas, semua pelajaran photography yang saya dapat hilang begitu saja. Yang ada hanya berharap pada hasil.
Kalau hasilnya kurang pas dengan yang dimau tinggal delete dan ganti pengaturan sampai ketemu hasil yang diinginkan. Kekurangannya yach ngabisin waktu sich. Sudah susah payah ngambil di speed yang lama, ehhh nge-blur dong hikkssss.
Memanfaatkan Sosial Media untuk Mengasah Skill Photography.
Berhubung saya cukup lama tidak bepergian keluar kota, saya harus dibuat senang dengan hanya mengambil foto senja di Jakarta. Sambil menyenangkan diri sendiri bahwa senja di Jakarta tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan tempat lainnya.
Jika dahulu saya sangat rajin mengambil foto berkat project harian yang ada di Google Plus. Berhubung wadah tersebut sudah tidak ada lagi dan hasrat mengambil foto harian tidak sesemangat dahulu. Jadi folder project harian pun ditinggalkan dalam kondisi berdebu dan tidak pernah disentuh.
Ada beban tersendiri untuk mengambil foto harian di mana kondisi kitanya tidak sering bepergian. Mengambil objek kehidupan sehari-hari menjadi PR tersendiri buat saya. Di mana rutinitasnya hari-hari rasanya tidak ada yang istimewa dibandingkan jika kita ke luar kota atau daerah.
Kalau dulu masih senang menggunakan wadah Google Plus nah sekarang dengan begitu banyaknya social media diharapkan saya makin rajin meng-upload dan membagikan foto-foto yang saya hasilnya. Semoga.
Menikmati Senja di Jakarta
Dari tadi yang dibahas kamera, settingan slow shutter speed lalu sosial media sebenarnya ini lagi ngomongin apa yach? Wkwkwkwk. Tenang ini bukan tulisan sponsor koq. Hanya sekedar cerita kalau di Jakarta pun kita bisa mendapatkan foto senja yang bagus tanpa harus keluar kota.
Setidaknya halaman ini saya buat sebagai pemicu agar saya kembali rajin meng-upload foto-foto dan memberi semangat supaya minat saya akan photography tetap menggebu-gebu. Rasanya dulu hobby yang satu ini yang membuat hidup saya bergairah selain yoga dan travelling.
wah, bagus kak fotonya, pake drone?
nga pakai drone mas. hanya ngambilnya dari tower lantai atas. hehehehe.. terima kasih yach.
Bunderan Kemayoran cantik juga di senja hari ya, musti dengan slow speed ya Lin supaya berkas sinar lampu mobil itu jadi tterekam seperti garis begitu,
btw jadi nebak2 moto dari tower mana nih
j
Terima kasih kak Monda. Iya pakai slow speed kak biar lampu mobilnya jadi kayak garis gitu. Ini dari Tower Mediterania wkwkwkwk.. biar nga penasaran.
Oh, keren apalagi yg sunset hihi, jadi berasa Jakarta punya gunung (selain gunung agung sm gunung sahari) 😀
wkwkwk gunung agung, kepikiran aja.
iya padahal gunungnya dimana yach, tp kalau langitnya bersih bisa kelihatan tampilan gunung.
Hehehe, iya kak 😀
-:)
Banda Neira Senja di Jakarta
hehehehe… lama tak bertemu yach fasya.
Alamak cantiknya foto-foto karya Lina. Jadikan postingan ini untuk referensi belajar ah.
Keindahan ada di sekitar kita yaak.
Salam hangat
Benar Bu Prih. selalu dan akan terus belajar, karena ilmu itu nga ada habis-habisnya.
FOTO-FOTOMU JUARA, KAK!
Aku juga suka mengabadikan lanskap kota dan suka dengan foto slow speed. Tapi sama seperti kamu, aku otodidak. Berkali-kali jepret dan ubah-ubah pengaturan sampai didapat hasil yang diinginkan.
Sekarang Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan makin baguuusss dan modern! Apalagi ada MRT. Kalo lagi kangen traveling ke luar negeri tapi nggak ada waktu atau duit hehe, tinggal ngesot ke Jakarta aja 😀
toss dulu kalau gitu.
setuju, sekarang foto2 disekitar jakarta aja banyak yach objek yang keren.
Nice pictures, Mbak Adel! Suka sekali! Ada teman saya sangat menyukai kota saat beranjak temaram, berganti lampu-lampu kala petang, lalu muncul warna khas sore. Katanya, bisa menghibur diri dari kepenatan rutinitas.
Apalagi motretnya pakai teknik slow speed, cantik 🙂
Akupun selalu senang lihat foto2 nya mas di halaman mu. Apalagi ditambah narasinya. pengen suatu hari nanti bisa nulis sekeren mas.
Hampir 15 tahun saya tinggal di Medan. Kadang berkunjung ke Jakarta kalau ada urusan. Sudut pengambilan gambarnya membuat Jakarta tampak indah.
Terima kasih yach bang 🙂
kata profesional fotographer terkenal juga … semakin banyak moto … maka akan semakin ahli … jadi rajin rajinlah moto … 🙂
foto2nya keren … foto Jakarta di sore hari dari atas … mantap mba Adel … saya juga pengen punya foto seperti ini .. tapi belum kesampaian .. ::)
Secara belum punya peralatan yang mumpuni jadi belum berani pakai kata profesional fotografer mas.
semakin rajin moto harusnya sudah semakin canggih yach moto nya hehehehe. terima kasih mas.
Jakarta pun bisa menghasilkan sunset yang indah ya.. beberapa poin pentingnya adalah 1. kamera yang bagus, 2. fotografer yang handal, 3. ketinggian.. hasilnya tokcer hehe..
-traveler paruh waktu
Hehehe.. senang ada teman yang hobinya sama. apalagi kalau ketemu objek atau tempat yang bagus pasti lebih seru motretnya.