Perjalanan kami ke Pantai Jogan Gunung Kidul, Jogjakarta menempuh perjalanan selama 1 jam dari Goa Jomblang. Pantai Jogan sendiri berada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Dimana di Kabupaten Gunung Kidul sendiri terdapat beberapa pantai yang bagus-bagus. Tapi kami memilih Pantai Jogan karena pantai ini jarang orang yang mengetahui dan keistimewaan di pantai ini terdapat air terjun yang mana airnya langsung mengalir ke laut.
Air Terjun di Pantai Jogan Gunung Kidul Jogjakarta.
Berhubung sepanjang jalan saya tertidur dengan pulasnya (Jumat malam tidur di kereta setengah sadar, Sabtu pagi nyampe jogja langsung ke goa jomblang, adu adrenalin dan menapaki terowongan kelelawar sungguh amat melelahkan), salahkan badan yang sudah mulai rewel. Yang ada di jalan menuju Pantai Jogan sayapun tertidur.
Dari area parkir ke pantai hanya berapa ratus meter saja, dan dari area parkir sudah dapat melihat air terjun yang mana airnya langsung tumpah ke laut. Area parkir nya kecil dan langsung menapaki aliran sungai yang mana berapa meter kedepan tumpah kebawah membentuk air terjun dan langsung menyatu dengan laut.
Dimana pengunjung lalu lalang melewati aliran air dengan meninggalkan lumpur dari sepatu atau sendal beserta sampah-sampahnya. Hiksss.. Sungguh amat disayangkan. Untuk tiket masuk ke pantai dikenakan biaya Rp. 7.000/orang dan parkir kendaraan roda empat sebesar Rp. 5.000,-
Dipinggir air terjun terdapat satu warung yang menjual makanan sejenis mie dan teman-temannya. Karena kami sampai disana jam 15:00 dan pengen menikmati suasana matahari tenggelam saya pun memesan mie rebus instant beserta es teh manis (secara nga ada pilihan makanan lain mau nga mau mesan ini dech). Padahal baru sejam yang lalu saya makan nasi bungkus yang disediakan di Goa Jomblang. Gimana nasib ususku yach hiksss? Tapi untuk sementara mari kita lupakan diet.
Saya dan Ina pun menapaki jalan yang lumayan licin menuruni tebing yang ada dipinggir air terjun. Untuk sampai kebawah saya dan Ina mesti ganti-gantian membawa kamera karena bisa dipastikan kamera akan terkena air oleh hempasan air dan angin yang kencang. Ina harus turun terlebih dahulu kebawah tebing dan dari atas, kamera saya turunkan dengan menggunakan tali kamera baru dech saya menyusul ina turun. Begitu juga ketika mau naik, puihhh.. Melihat pengunjung yang turun dan basah-basahan kena guyur air terjun rasanya saya pun tergiur untuk ikutan. Tapi akhirnya keinginan tersebut urung saya lakukan. hehehe..
Sekitar jam 5, matahari mulai turun tetapi awan hitam mulai menutupi matahari. Alamat nga bakal nemu sunset yang bagus ini, hikksss. Akhirnya kita pun meninggalkan lokasi dan melanjutkan perjalanan menuju penginapan.
Semua foto diambil oleh Trisno, dengan menggunakan kamera Ina dan diedit oleh Adel (lengkap lah sudah saya sebut semuanya hehehe..).
sekarang banyak tempat-tempat ketje di jogja ya..
mampir-mampirlah kak ke blog ala-ala gue di http://www.travellingaddict.com
thank you
hehehe benar sekali. siappp meluncur 🙂
keren air terjunnya…,
ngambil goyo ini dari atas bukit?
Terima kasih kak. Iya kak. Keatas bukitnya nga berapa jauh koq dari air terjun. Hehehe..
sorry wk..wk.., maksudnya foto bukan goyo (#kegedean jempol sih)
Hehehehe.. iya kak.
yogya paling banyak wisatanya gk habis2
Setuju winny. Pengen explore lebih banyak lagi wkwkwkwk..
ajak aku ya hahaha
Iyaaaa… hehehe 🙂
Mbaaa seru banget kyknya liburanmu di Jogjaaa, kapan2 ikutan dooonk 😀
Ayukkk.. ayukkk. Seru nich kalau buat trip bareng kalian.