Tulisan mengenai cara saya menghindari gula, murni saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam proses menjalankan hidup sehat dan mengurangi berat badan. Bukan berarti saya lebih ngerti atau lebih ahli daripada yang lain. Tapi justru saya ingin menceritakan betapa saya sangat berjuang dan mengalami berkali-kali jatuh bangun dalam hal ini.
Saya punya riwayat kesehatan dengan keluarga atau sahabat yang bermasalah gula. Dan berada dilingkungan tersebut membuat habit atau kebiasaan saya akan mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis menjadi sangat tinggi. Bisa dibayangkan bagaimana dahulu saya bisa meminum 3 cangkir kopi susu dan segelas teh manis dingin seharian dan itu dalam kurun waktu yang cukup lama. Belum yang lain-lain.
Kalau dibilang saat ini saya sudah lepas dari hal tersebut, percayalah jika rasa kecanduan akan yang manis-manis kambuh, kadang kala saya masih melakukannya tapi untungnya tidak separah dahulu. Dan sungguh ini sangat menyiksa saya. Saya rasa hal ini juga berlaku bagi teman-teman yang memiliki kecanduan di area yang berbeda pasti tau rasanya seperti apa.
Sumber: news.usc.edu.
Tahapan dalam Menghindari Gula.
Cara saya menghindari gula tidak serta merta hilang begitu saja. Tapi membutuhkan proses yang sangat panjang. Sampai pada akhirnya lidah saya harus di”mati” rasakan. Koq kelihatan ekstrim bangat yach.
Sebenarnya sich nga segitu-gitunya bangat juga. Hanya setelah tahapan yang panjang akhirnya lidah pun menjadi terbiasa dengan pola tersebut. Dan pada waktu lidah sudah terbiasa justru apa yang tadinya menjadi kesenangan menjadi hal yang biasa-biasa saja,
1. Menghilangkan Minuman yang Manis.
Jika tadinya saya pikir kalau saya ketagihan kopi susu dan sejenisnya, ternyata bukan kopinya yang saya rindukan. Melainkan rasa manis dari campuran kopi tersebut. Dan untuk tahap pertama saya harus benar-benar tega dengan diri saya. Cara pertama untuk menghindari gula adalah saya harus benar-benar putus hubungan dengan yang namanya minuman yang manis.
Sebulan penuh saya berpuasa minum minuman manis. Kalau beberapa teman ada yang sangat ketagihan dengan soft drink, saya justru sangat tersiksa dengan teman seruangan yang sedang menyeduh kopi. Aroma kopi yang semerbak didalam ruangan membuat rasa kepengen saya akan minuman manis menjadi.
Dan untuk menggantikannya saya selalu punya cadangan buah-buahan dikantor maupun dirumah. Setiap saat, saya mengkonsumsi buah, baik itu yang dimakan langsung atau dengan cara di-jus. Rasa manis dari buah setidaknya dapat menggantikan rasa kepengen akan manis di lidah saya.
Saya pernah membagikan pengalaman saya mengenai jus sayur dan buah sebagai menu sarapan pagi.
2. Menghilangkan Nasi dari menu makanan.
Ini pekerjaan rumah kedua yang berat bagi saya selain putus hubungan dengan minuman yang manis. Hikksss.. rasanya lebih berat daripada putus ama pacar. Secara nasi sudah ada dalam daftar menu kita orang Indonesia sejak dari keci sampai dewasa. Jadi wajar saja ketika menghilangkan nasi dari daftar makanan menjadi sangat sulit.
Ditahapan ini saya membutuhkan waktu yang sangat lama yaitu 6 bulan – 1 tahun. Dan itupun menggunakan berbagai macam cara. Dari mulai menggantikan nasi beras putih dengan beras merah, lalu oatmeal, kentang dan roti. Tapi lama-lama akhirnya bisa dengan sendirinya terbiasa makan tanpa ada nasi ataupun karbohidrat jenis apapun.
Kebetulan saya juga menganut pola makan food combining. Jadi mulai bisa membiasakan tubuh saya hanya makan dengan sayur dan protein hewani tanpa karbohidrat.
3. Mengenal dan Mengurangi Gula yang tersembunyi.
Ditahapan ini saya berada dalam masa penuh kesadaran. Bahwa apa yang akan saya konsumsi saya mesti melihat-lihat dulu kandungan yang ada didalam makanan tersebut. Untuk makanan olahan sudah bisa dipastikan ada kandungan gula yang sangat tinggi didalamnya walaupun secara kasat mata kelihatan tidak ada.
Foto yang ada dibawah memberi saya pengetahuan dan pengenalan akan jenis-jenis makanan yang harus saya hindari. Karena jenis makanan dibawah sifatnya rekreasional, maksudnya bukan makanan utama yang biasa kita konsumsi. Jadi untuk tahapan ini rasanya bukanlah tantangan yang sulit bila dibandingkan tahapan 1 dan 2 diatas.
Sumber: www.draxe.com/hidden-sugar-foods/.
4. Mempertahankan Pola Makanan Baru.
Dengan melewati beberapa tahap diatas, otomatis kita memiliki pola makan yang baru. Kalau dahulu aktivitas pagi dimulai dengan sarapan nasi uduk, lontong sayur, mie ayam dan bubur ayam. Sudah pasti sekarang sudah nga nyari makanan ini lagi dong yach.
Walaupun dalam seminggu saya punya hari bebas yang saya tentukan sendiri yaitu hari Sabtu dan Minggu. Tetap aja ketika saya mencoba lagi sarapan dengan menu nasi uduk, tubuh saya langsung protes dan ujung-ujungnya harus bolak balik ke toilet.
Begitu juga dengan menu makan siang dan makan malam. Dan secara tidak langsung kita membentuk pola makan yang baru. Dan menurut saya ini adalah cara diet atau pola makan yang efektif buat saya. Kalau dahulu kala saya melakukan berbagai macam cara diet dimana terlihat hasil yang fantastik dalam kurun waktu singkat. Tetapi dalam waktu yang singkat juga kembali ke berat semula. Membuat saya jenuh dan bosan mencoba berbagai macam pola diet.
Tetapi dengan mengatur dan menjadikannya kebiasaan makan atau pola hidup sehari-hari membuat berat badan stabil dan tubuhpun sehat. Jujur saya sendiri takjub dengan perubahan yang saya alami hanya dengan mengubah pola makan dan menghindari gula.
Salut dengan cara hidup sehatnya mba Adel.
Kalau minum teh, kopi tanpa gula, saya sudah biasa, tapi, tanpa nasi? Serasa belum makan bagi saya hehehe
Aku malah nga bisa minum teh atau kopi tanpa gula hehehehe..
mesti disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap orang yach mbak. bisa jadi mbak nga punya masalah gula separah aku sich rasanya nga kenapa-kenapa sich.
Salut mbaaa. Dari semuanya yg aku gak bisa cuma gak makan nasi. Padahal gula nya nasi tuh jahat. Diganti nasi merah, di protes pak suami. Kalo selain nasi sih, kuat ga dikonsumsi juga asal gak dimulai aja. Habit minuman manis aku cuma 2, teh botol sama thai tea. Godaannya luar biasa kalo udah liat 2 minuman itu hahahah
Tiap-tiap orang kebutuhannya berbeda-beda yach May. Kalau nga punya masalah gula kayak aku rasanya sich nga kenapa-kenapa sepanjang porsinya cukup dan nga tiap hari juga kan minum teh botol ama thai tea hehehehe..
Wah keren Adelina. Salut saya untukmu.
Saya baru coba lagi makan sore dengan oatmeal, tapi malamnya bikin perut saya keroncongan. Karena gak tahan jadi sering cheat. Akibatnya berat badan saya gak turun-turun. Nangis saya dalam hati, hiks…
Untuk sehat memang harus tega sama selera makan.
Terima kasih uda. untuk mengubah sesuatu yang jadi kebiasaan emang butuh proses yang panjang sich uda dan mesti sabar ama diri sendiri. Hiksss.. oleh karena itu aku cukup ngerti kenapa kebanyakan orang sulit untuk lepas dari kebiasaan merokok, minum minuman tertentu dan lain-lain.
Kalau ngopi sudah hampir 7 tahun selalu pakai madu, klo suami malah kopi pahit demennya. Gula tersembunyi banyak di jajanan instan, klo aku paling suka keripik 😀 , yg manis2 malah ga terlalu suka sih. Nahbeneran nyicip gula klo aku lagi suka bikin bolu, biasanya bisa keterusan baking melulu 😀 .
aku suka takjub loh ama yang suka kopi tanpa embel2 apapun. hikss pahitnya nga nahan. Pakai madu juga bagus kan kak, jadinya kadar gulanya nga terlalu tinggi dibandingkan gula putih.
wah salut sama perjuangannya… buah2an juga harus diwaspadai karena beberapa jenis buah kadar gulanya tinggi juga seperti mangga, apel, anggur, leci..
benar mbak. untuk item tersebut emang harus dibatasi porsinya biar konsumsi gula nya nga berlebihan.
Agak sulit menghindari makanan yang manis2, secara rasanya enakkk hehehe..
Tapi perlu dicoba nih pelan-pelan, demi kesehatan 🙂
keinginan akan yg manis-manis itu nyandu kan Glen hiksss. kalau sudah diambang batas kayak aku sich emang penanganannya harus drastis, kalau nga denial terus kerjanya.
Mengurangi gula masih bisa, tapi kalau nasi masih jalan ehheheheh
Nga apa2 mas. Sepanjang kondisi gula tubuh mas belum separah aku, hehehehe..
Kalau udah terbiasa jadi ga kangen lagi kok Mbaa. Tapi sekaliny kasih kendor biasanya nagih :p
Benar Nia. Hanya kalau sudah jadi kebiasaan walaupun ada saat nya cheating pasti nga separah diawal kita mulai hehehehe..
perlu dijaga emang penggunaan gula, tapi bukan berarti gak boleh konsumsi gula ya.
Benar Mas, buah pun masih ada kandungan gulanya, yang penting tau takaran yang pas buat tubuh masing-masing. Apalagi kalau nga punya masalah ama kadar gula darah masih bisa lebih santai hehehehe..
I have been battling the same thing. Memang ngga mudah ya..terutama hidden sugarnya!
Semangat yach Mbak. Membuat tulisan ini dengan maksud supaya saling termotivasi dan mengingatkan serta tetap berada dijalur yang tepat.
saya juga sekarang berusaha mengurangi konsumsi gula … belajar hidup sehat … yang sudah mulai saya lakukan sih .. minum teh dan kopi tanpa gula .. awal2nya aneh … tapi sekarang sudah terbiasa 🙂
Memulainya itu emang butuh niat dan perjuangan yach. Tapi kalau sudah ngelewatin mah badan kita jadi terbiasa. Niatnya tadi pengen berbagi dan saling mengingatkan. Tambahannya aku malah dapat sharing dari yang teman-teman lainnya mengenai tips sehat.
Liiiiin, keren bgt, aku baru dalam tahap mengurangi kopi dan nasi aja kyknya nih heuheu
itu sudah bagus bangat Orin. Semoga kita tetap konsisten dan semangat yach menjalankan hidup sehat.
Wah sudah pada tahap terbentuk pola keseimbangan kebiasaan baru yah Lina. Semangat mempertahankan pola yg pas dg kondisi tubuh Lina. Acung jempol tuk kedisiplinannya. Hidden sugar godaan besar ya. Salam sehat
Saling mengingatkan yach Bu dan semoga kita sehat selalu.