Dihalaman sebelumnya saya bercerita mengenai Buku Petualangan Tini yang menjadi awal mula saya mengenal sebuah buku. Dan berjalannya waktu buku bacaan saya pun berubah.
Setelah melewati semua seri Buku Petualangan Tini, saya melanjutkan kisah dari buku-buku karangan Hans Christian Andersen. Pada masa itu sudah ada edisi bundelannya berupa kumpulan dongen karangan Hans Christian Andersen dalam satu buku.
Lanjut membaca buku Hans Christian Andersen. Memasuki usia remaja saya mulai mengenal buku Enid Blyton dengan kisah detektif lima sekawan. Buku Serial Tintin dan kapten Haddock, buku karangan Astrid Lindgren dengan Pippi si Kaus Kaki Panjang. Lalu kisah 1001 Malam dan banyak lagi buku yang pernah saya baca. Semuanya itu memberi kesan yang amat sangat berarti buat saya dimasa-masa itu.
Belum lagi papa saya memperbolehkan kami berlangganan majalah Bobo dan Donald Bebek. Membuat masa kecil saya menjadi sosok manusia yang penuh impian dan cita-cita. Mulai dari sana saya mulai menyukai membaca buku dan buku adalah teman yang menjadi penghibur kami dimasa-masa tersebut.
Lukisan karya Sujud SR di Museum Keramik Jakarta
Kenapa saya harus membaca?
1. Menambah wawasan dan mengenal dunia baru.
Diawal saya mengenal buku bacaan dan mulai mencintai kegiatan membaca. Yang saya dapat adalah saya mengenal dunia baru yang asing buat saya. Ketika saya membaca buku petualangan Tini, satu pihak saya merasa bahwa apa yang dialami Tini sama seperti yang saya alami. Hidup didunia yang penuh dengan petualangan. Tapi disatu sisi saya sangat takjub ketika Tini belajar memasak kue bersama ibunya.
Dicerita tersebut Tini diajari ibunya memasak kue strawberry. Dari gambar yang ada saya akhirnya tau seperti apa bentuk buah strawberry. Dan ternyata buah tersebut sangat sulit ditemukan di tempat saya tinggal dan hanya bisa ditemukan di negara 4 musim.
2. Meningkatkan konsentrasi.
Dari yang tadinya saya hanya boleh membaca buku diperpustakaan. Lambat laun pihak perpustakaan memperbolehkan saya meminjam dan membawa pulang buku ke rumah. Yang ada disela-sela aktivitas saya sewaktu remaja buku adalah teman saya yang selalu saya bawa kemanapun saya pergi.
Sepanjang hari yang ada saya membaca dan kadang sampai lupa waktu karena begitu asyiknya membaca. Ketika membaca pikiran dan perhatian saya hanya terpusat disetiap kata demi kata yang ada dibuku tersebut. Dan tanpa terasa lembar demi lembar pun habis saya lahap. Apalagi ketika tau kalau batas waktu peminjaman buku tinggal beberapa hari lagi. Saya bisa tancap gas melahap isi buku sampai tuntas dengan waktu yang cepat.
3. Memberi Ide dan Inspirasi.
Dengan membaca, saya menemukan banyak hal yang tadinya saya tidak tau. Dan ketika saya kehabisan ide ataupun inspirasi saya justru mendapatkan pencerahan dengan membaca buku. Karena saya adalah anak sulung dari 5 bersaudara. Saya diperhadapkan dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh adik-adik saya yang usianya jauh dengan saya.
Dimana saya mendapat tugas dari orang tua saya sebagai guru pembimbing untuk adik-adik saya. Masing-masing adik saya memiliki karakter, sifat dan usia yang berbeda. Sehingga memiliki pertanyaan yang kadang-kadang membuat saya takjub dengan apa yang ada dipikiran mereka. Dengan membaca saya mendapatkan ide dan inspirasi. Bagaimana menjelaskan suatu hal yang masuk akal dan sesuai dengan perspektif mereka.
4. Meningkatkan hubungan sosial.
Karena jarak umur saya dengan adik-adik saya ada yang usianya lumayan dekat dan ada yang terpaut jauh sekali. Kadang sabagai kakak ada dinding pemisah antara saya dan adik-adik saya. Hal yang membuat hubungan kami menjadi dekat adalah ketika saya mengajar mereka membaca dan membacakan buku cerita kepada mereka.
Bagaimana menceritakan isi dari buku tersebut dan sesi tanya jawab disepanjang membaca buku. Adalah kesempatan yang cukup membuat hubungan kami menjadi lebih dekat dan akrab. Dan kesempatan membacakan buku cerita kepada mereka adalah saat-saat yang sangat ditunggu-tunggu oleh adik-adik saya.
Dan ketika saya masuk di bangku kuliah ada saat dimana liburan dan pulang ke rumah. Oleh-oleh yang pasti saya beli untuk adik saya pasti nga jauh-jauh dari buku dan komik. Jadi kalau saya sampai di rumah yang pertama kali dicari bukan saya nya tetapi buku apa yang saya beli untuk mereka.
5. Buku memperluas pemikiran.
Setiap kali saya pulang ke rumah ketika saya kuliah. Saya selalu membelikan oleh-oleh berupa buku kepada adik saya. Buku yang saya beli saat itu tidak jauh dari komik. Kadang buku seri tokoh dunia dan buku panduan dan eksperimen pengetahuan dasar. Yang mana ada panduan dengan menggunakan alat-alat yang ada disekitar kita.
Adik saya Samuel lebih senang jika diberi oleh-oleh komik Dragon Ball. Jadi kalau saya pulang dia sudah membuat list komik yang belum dia punya. Jadi setiap kali saya pulang kampung adalah moment buat dia menyicil koleksi komik Dragon Ball nya.
Sampai suatu hari ketika ditanya apa cita-citanya dia dengan lantang menjawab kalau nanti aku dewasa aku mau membuat karikatur dan komik. Dan jadilah dia seorang graphic design yang mana sesekali mengisi waktu luang dengan membuat karikatur .
Sedangkan adik saya Ryan lebih menyukai buku-buku pengetahuan dasar dan seri tokoh dunia. Yang mana saat itu telah dibuat seri komik nya untuk mempermudah penulis menyampaikan kisah tokoh dunia kepada anak-anak. Dia sangat berapi-api menceritakan kisah Abraham Lincoln yang mana menghapuskan perbudakan kulit hitam di Amerika. Begitu juga dengan kisah Napoleon Bonaparte, Julius Caesar, Sidarta Gautama dan banyak tokoh-tokoh dunia yang dia tau dari buku-buku yang saya belikan untuk dia.
Jadi jika buku dapat memperluas pemikiran itu benar sekali dan saya sangat setuju. Dari buku-buku komik tersebut, anak-anak dibuat haus akan pengetahuan dan tanpa kita suruh pun mereka belajar dan tau banyak hal dari buku yang mereka baca.
Lukisan Karya Sujud SR, Museum Keramik Jakarta
Banyak Sekali Manfaat Membaca Buku.
Mungkin banyak manfaat lain yang bisa kita dapat dari buku. Antara lain meningkatkan empati seseorang akan kondisi orang lain. Dengan membaca buku saya mengenal lebih dekat mengenai sosok Bunda Teresa. Yang punya hati yang sangat peka untuk melayani masyarakat Kalkuta India.
Buku juga dapat mendorong seseorang menemukan tujuan hidup. Dengan buku saya belajar tentang menulis dan mendapatkan perbendaharaan kata-kata baru. Membaca juga mengajarkan saya untuk terus melatih keterampilan berpikir dan beranalisa.
Buku juga mengajarkan saya untuk bisa mengatur waktu dan mengisi hari-hari dengan kegiatan yang bermanfaat. Begitu banyaknya manfaat yang saya dapat dari membaca membuat saya menemukan alasan kenapa saya harus membaca.
Semakin bertambahnya waktu dan banyaknya aktivitas yang saya lakukan. Kadang membuat saya lupa akan kebiasaan saya akan membaca. Dan semoga dengan tulisan kenapa saya harus membaca. Akan membuat semangat saya akan pentingnya meluangkan waktu untuk membaca buku lebih banyak lagi. Oleh karena itu ditahun ini saya dan sahabat saya sudah berkomitmen untuk memasukkan point membaca sebagai bagian dari resolusi tahun ini. Doakan yach semoga semangat itu terus meningkat sampai akhir tahun nanti.
setuju sekali mbak. kita harus gemar membaca. jaman SD dulu saya juga langganan Bobo, bener…membaca membuat kita jadi punya banyak mimpi 😀
Majalah Bobo saat itu menjadi bagian dari masa kecilnya kita yach. Senang dech nungguin majalah bobo nyampe di rumah sampai rebutan ama adik-adik kalau majalahnya datang.
Aku tahun 2015 sedikit sekali membaca buku selain buku pelajaran bahasa Belanda. Makanya 2016 ini membuat target membaca minimal sesuai jumlah yang sudah kutargetkan. Setidaknya kalau membuat target jadi bikin semangat. Sama Lin, aku sejak kecil sampai sekarang bacaannya Donal Bebek haha, idolaku itu, makanya nickname ku sejak SMP Denald 😀 Asterix dan Tin Tin juga suka. Semoga semangat rajin membaca selalu ada buat kita 🙂
Seru yach dulu nunggu majalah Donald Bebek datang. Oiyaaa Asterix juga termasuk buku favorite jaman dulu kala, hehehe sampai lupa nga masuk list. Semangat deni semoga akhir tahun banyak buku yang kita selesaikan bacanya yach.
saya suka sekali membaca, kandang beberapa jam selalu saya habiskan di depan laptop atau tablet buat mbaca blognya temen-temen, dulu waktu kuliah sering ke gramedia sih..tp skg praktis pake tab sambil tiduran hahah
Kalau sudah asyik baca sampai lupa yang lain yach hehehe.. sekarang emang semuanya lebih praktis tapi aku masih tetap suka baca buku loh daripada tablet matanya cepat lelah 🙂
Setuju, membaca memang membuka wawasan. Aku nih jarang banget traveling, tapi banyak tau seluk beluk traveling karena membaca.
Aku hobby banget membaca, dari mulai bacaaan ringan sampe baca novel yang berat, semua suka kecuali baca buku pelajaran hahahaha. Dengan membaca aku berasa masuk kedunia lain. Sampe sekarang pun rasanya lebih rela gak beli baju/sepatu/tas baru deh ketimbang gak beli buku baru 🙂
Sama Maya, buku pelajaran mah malas bangat yach. kalau ke perpustakaan rasanya senang bangat karena koleksi buku nya keren2 dan lengkap. mungkin kalau jaman dahulu ada mall kita nga bakalan beli buku kali yach? hehehe
Aku membaca, maka aku ada 😀
Membaca gak bisa dilepaskan dari keseharian hidup buat gw Lin. 😀
(Ini ceritanya nyontek buat bikin postingan giveaway) 😀
hehehe.. nga apa-apa nyontek tetap aja bahasanya kan beda. ayooo yukk ikutan.
Manfaat membaca banyak banget memang, dan, bacaan juga bisa menyingkat waktu kita untuk tau lebih banyak. Apalagi sekarang, buku bacaan makin banyak. Asyik banget. Semangat ya buat mencapai resolusi membacanya! Rasanya memang 24 jam singkat banget ya…
Ada senang nya juga karena lahir bukan dijaman yang serba digital, jadi kesempatan mencintai buku bacaan ada. Masih ingat saat berlomba dapatin buku bacaan terbaru 🙂
Kalau sudah asyik sampai lupa waktu yach mbak. Dan kalau namanya sudah hobby kapanpun bisa meluangkan waktu untuk baca, jadi nga ada lagi alasan buat nga baca hehehe.. Terima kasih mbak buat semangatnya.
sama mba, sedari kecil sudah dikenalkan dengan buku oleh orang tua, berlangganan bobo dan donal bebek n kadang suka baca majalah hai punya kakak. Jadi inget bacaan masa kecil seperti nina, sapta siaga, trio detektif, malory towers. Membaca memang selalu menyenangkan ya 🙂
Senang yach Nur kalau nemu dan ngabisin baca buku yang kita suka. Dan waktu kecil tukang anter majalah selalu kami nanti2kan kedatangannya 🙂
Nice post mbak. Biasanya sih kalau blogger defaultnya, harusnya suka baca, biar gak kehabisan kosakata
Anway, kalau buat saya membaca bisa jadi obat tidur, hi hi hi
Setuju Surya, kadang kalau kehabisan ide tinggal baca buku atau artikel sesama teman blogger langsung dech nemu aja ide buat nulis lagi.
Hehehe, tadinya nga bisa tidur tinggal ambil buku dalam waktu sekejab malah ketiduran yach?
baca adalah bagian dari sehari-hari. eta[i akhir akhir ini sok sibuk..baca timeline mulu..hadeuuh
Sama Inayah, akhir2 ini pun aku berasa sok sibuk sampai beberapa buku dianggurin dan hanya teman pengantar tidur nich hiksss…
Pas kecil suka baca fiksi, sekarang lebih banyak baca non-fiksi. Ilmu membaca buku itu banyak sekali, dan semakin banyak membaca semakin tahu bahwa ilmu pada diri ini bukanlah apa-apa 🙂
Benar mbak Nina Semakin banyak membaca rasanya semakin haus dan pengen tau lebih banyak lagi yach? Mbak Nina ikutan yuk GA nya. Langsung main todong aja nich hehehe
membaca memang betul2 penting … menambah wawasan dan pengetahuan .. kata orang “knowledge is power” … tapi .. tapi .. saya jarang baca .. hikss … mudah2-an saya jadi suka membaca seperti mba adelina
pasti bisa mas. hehehe.. sebenarnya kita semua pasti suka membaca koq, buktinya kita berkunjung dan membaca tulisan teman-teman blogger lainnya, benar nga? 🙂
aku baca Tini ikutan adikku..
ilustrasinya bagus ya, jadi seneng bacanya
sama kak, jadi semangat yach tiap kali baca karena ilustrasinya bagus.
lagi mecut diri sendiri buat baca lagi, nih mbak..
udah beberapa tahun terakhir terdistrak sama social media. huhuhuhu 🙁
Benar Santi, kalau sudah megang hp dan duduk depan tv pasti buku dianggurin dech nga kebaca hikss.. sama-sama mecut diri nich kita yach. hehehe semangat.
semangat mba! 😀
🙂
aku suka baca dari SMP, alhamdulillah sampe skrg masih.. maunya nularin baca ke anakku 😀
Aminnn semoga anaknya Eda menyukai kegiatan membaca buku yach.
Buku adalah jendela dunia, dari buku gw tau banyak hal tapi sekarang gw tau banyak hal dari mbah google, dah jarang pegang buku karna buku2 nya gw download doang hahaha
itu juga membaca mas. perihal buku secara fisik ataupun elektronik tetap aja namanya membaca. hehehe 🙂