Setelah agak kesulitan menyesuaikan diri di hari sebelumnya. Hari kedua di Beijing, kami mencoba lebih menyegarkan diri dan semangat untuk melanjutkan perjalanan.
Selesai check in dan mandi (berhubung seharian nga mandi) kami mencari makanan disekitar penginapan. Kami kembali menyusuri jalan kearah Beijing Railways Station karena disana terdapat banyak tempat makanan. Salah satu tempat makanan yang kelihatan nya menarik yaitu Yoshinoya.
Ini emang makanannya yang enak apa kitanya yang kelaparan yach? kami makan dengan porsi yang besar sampai kasir nya geleng-geleng kepala melihat menu pesanan makanan kita. karena satu porsi ukurannya cukup besar, belum termasuk salad dan telor putih (bentukya kayak tahu) dalam satu wadah tersendiri.
Hari Kedua di Beijing.
Tempat-tempat yang kami kunjungi di hari kedua di Beijing antara lain:
Forbidden City
Forbidden City atau Kota Terlarang adalah istana kekaisaran Cina dari Dinasti Ming sampai akhir Dinasti Qing. Dimana istana ini terletak di tengah-tengah Beijing, Cina, dan sekarang dijadikan Museum. Selama hampir 500 tahun, Forbidden City merupakan istana kaisar, pusat upacara dan politik dari pemerintah Cina.
Dibangun pada 1406-1420, kompleks terdiri dari 980 bangunan dan mencakup 720.000 m2 (7.800.000 sq ft). Kompleks istana ini merupakan contoh arsitektur megah tradisional Cina, dimana telah mempengaruhi perkembangan budaya dan arsitektur di Asia Timur di dunia. Forbidden City dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1987 dan terdaftar oleh UNESCO sebagai koleksi terbesar struktur kayu kuno di dunia.
Sejak 1925, Forbidden City telah dinyatakan sebagai Museum Istana, dimana berisi ekstensif koleksi karya seni dan artefak yang merupakan koleksi kekaisaran Ming dan dinasti Qing. Bagian dari koleksi museum sekarang terletak di Museum Istana Nasional di Taipei. Kedua museum ini berada dalam lembaga yang sama, namun terpecah setelah Perang Sipil Cina. (Sumber Wikipedia)
Forbidden City dibagi menjadi dua bagian, yaitu Outer Court atau Front Court di bagian selatan, digunakan untuk tujuan seremonial. The Inner Court atau Back Palace di bagian utara, merupakan kediaman Kaisar dan keluarganya, dan digunakan untuk sehari-hari urusan negara.
Untuk masuk ke Forbidden City kita harus melalui Tiananmen Gate terlebih dahulu. Yang saya rasakan ketika masuk ke Forbidden City adalah kesan was-was karena ketatnya pengawasan dan banyaknya petugas keamanan baik polisi maupun tentara yang berjaga dan lalu lalang disepanjang area ini.
Cara menuju ke Forbidden City:
Subway line 1 & 2: get off at Tiananmen west station or Tiananmen east station.
Buses No. 1, 4, 5, 10, 20, 52, 57, 101, 103, 109, and 111
Jam Buka:
08:30 to 16:20 (Oct. 16-Apr.15)
08:30 to 17:00 (Apr. 16-Oct.15)
The Meridian Gate: the main entrance to the Forbidden City.
Tiananmen Square.
Tiananmen Square terletak di pusat Kota Beijing, di mana kita dapat mengunjungi Tiananmen Tower, Monument to the People’s Heroes, Great Hall of the People, Mao Zedong Memorial Hall dan melihat upacara pengibaran bendera nasional. Ribuan orang datang ke alun-alun setiap hari. Dan ini adalah salah satu tempat yang harus dikunjungi di Kota Beijing.
Selain ke Forbidden City dan Tiananmen Square kami berjalan kaki berkeliling pusat kota Beijing. Udaranya cukup menyenangkan dan tanpa terasa kami menghabiskan waktu sampai malam berjalan kaki.
Rasanya hari kedua di Beijing kami sangat puas. Kami tidakĀ memaksakan diri harus mengitari berbagai tempat dan merasa kelelahan. Cukup berjalan-jalan mengitari kota dan mengenal budaya lewat bangunan-bangunan yang kami lihat.