Salah satu tempat yang saya inginkan sedari dulu akhirnya kesampaian juga untuk dikunjungi, yaitu goa jomblang. Hari jumat kemaren saya dan teman saya Ina akhirnya mengunjungi kota jogjakarta dengan menggunakan kereta api Bogowonto. Dari stasiun senen dengan keberangkatan jam 10 malam dan sampai di stasiun Tuga jogjakarta jam 6 pagi.
Berhubung masih ngantuk sepanjang dijalan rada susah tidur akhirnya kamipun sampai di stasiun. Masih sempatberistirahat sejenak sambil meluruskan kaki dan bersih-bersih badan. Teman kami yang akan menjemputpun sudah datang. Sebelum berangkat kami masih sempat sarapan terlebih dahulu dijalan menuju ke Goa jomblang.
Salah satu Bucket List saya yang tercapai yaitu Goa Jomblang.
Perjalanan dari stasiun tugu menuju Gunung Kidul sekitar 1 jam. Jarak dari gunung kidul menuju lokasi goa jomblang yaitu 12 km. Dimana menuju lokasi sekitar 2 km kita menempuh jalan yang tidak rata. Jadi total lama perjalanan yang akan kita tempuh yaitu sekitar 1,5 jam. Sepanjang perjalanan tidak begitu banyak petunjuk jalan yang saya temui. Tapi karena tempat ini adalah tempat dimana orang-orang tertentu saja yang akan kesini. Jadi bisa dipastikan yang datang sudah mempunyai guide atau teman yang sudah mengenal lokasi goa jomblang.
Sekitar jam 10 kamipun sudah sampai dilokasi. Dan menemukan beberapa kendaraan yang sudah parkir disana. Karena hari itu hari sabtu jadi pengunjung yang datang ke lokasi ini cukup banyak. Yaitu sekitar 25 orang dan berasal dari berbagai macam kota. Kebanyakan sich dari jakarta dan beberapa dari bali, medan dan ada satu keluarga yang berasal dari Australia. Cukup takjub juga melihat turis yang satu ini. karena keluarga yang berasal dari Australia terdiri dari bapak, ibu yang usia sekitar 60 tahun dan seorang anak perempuan berusia 20 tahun.
Pencapaian Menuju Goa Jomblang.
Setelah melihat lokasi goa jantung saya lumayan mau copot rasanya. Karena kita harus menuruni goa yang ada dibawah sejauh 60 m. Seakan-akan masuk keperut bumi (lebay..). Tetapi karena keluarga ini duluan turun dan lihat semangat bapak dan ibu tadi saya jadi semangat. Walaupun waktu berdiri di bibir jurang masih deg-degan.
Persiapan Masuk Goa Jomblang.
Sebelum turun ke goa kamipun dibekali perlengkapan body hardness dan di-check dua kali oleh staff yang ada disana. Waktu yang tepat untuk masuk ke goa jomblang adalah jam 10:00 – 14:00 dimana cahaya yang masuk ke goa menimbulkan efek cahaya yang bagus untuk difoto. Beberapa kesempatan staff yang menemani kami turun dan menyusuri goa memberi instruksi dan info yang sangat jelas mengenai perlengkapan diri kita, rute perjalanan dan detail mengenai lokasi goa jomblang.
Akhirnya saya pun menapakkan kaki dibawah goa jomblang, setelah turun dan menggantungkan badan diatas. Waktu berada di bibir jurang rasanya nga kuat. Badan gemeteran, tapi ketika turun perlahan-lahan dan menikmati pemandangan disekitar goa saya sampai lupa. Kalau posisi saya saat itu masih menggantung diatas dan rasanya plong sekali.
Kedalaman goa jomlang sendiri yaitu 60 meter. Disini kita akan menemukan pohon-pohon yang jenisnya belum dapat diidentifikasi. Karena kawasan ini adalah kawasan hutan purba yang mana vegetasinya berbeda dengan tanaman yang ada diatas. Kalau menurut penelitian tanaman yang ada dikawasan hutan purba merupakan peninggalan dari reruntuhan tanah dan merupakan vegetasi yang lebih awal dibandingkan dengan jenis tanaman yang ada diatas.
Setelah melewati hutan purba, kamipun menyisiri terowongan kelelawar dengan jarak 250 meter. Dan jalannya sangat berlumpur dan licin. Akhirnya kita menemukan goa grubuk dimana di goa ini terdapat lubang dengan diameter 5 m. Sedangkan tinggi goa mencapai 90 meter, dimana cahaya matahari dapat menembus goa dan menimbulkan cahaya yang sangat indah. Dimana momen ini dapat kita nikmati sampai jam 14:00. Diatas jam itu akan sangat sulit cahaya masuk.
Di goa grubuk kamipun memanfaatkan kesempatan untuk berfoto dan bereksperimen dengan gaya masing-masing.
Karena adanya lubang tersebut menyebabkan air dari permukaan turun ke goa dan menghasilkan stalagtit dan stalagmit. Yang membuat goa ini menjadi istimewa. Dan dipinggir stalagmit dan stalagtit tersebut terdapat jurang yang mana air mengalir sangat deras. Karena saat itu tanahnya basah dan berlumpur, kami tidak diperbolehkan turun untuk melihat aliran air. Tapi dari posisi kami berdiri kami sudah dapat merasakan dan melihat derasnya air tersebut.
Vegetasi yang ada di hutan purba.
Keren banget! Pernah baca 2 blogger
Ehh kepencet
Pernah baca 2 blogger lain ttg gua jomblang ini. Bagus banget ya. Bener! Kayak masuk perut bumi
Iyaaa… sudah banyak yg kesini. Hehehe
mw lah kesini
Ayukkk winny. Si mbak dita malesmandi juga sudah pernah kesini kan yach?
cakeeep fotonya kak,
belum kesampaian nie kesana 🙁
Hehehe pasti entar kesampaian kesini dech mas. Aminnn
Amiin kaak…
Semoga
🙂
Terima kasih mas.
fotonya yang ada keliatan cahaya ditengah2 itu bagus banget
Perjuangan kesana juga bagus bangat mbak. Langsung nyut2an tuch paha. Hehehe
Bagus sekali pemandangannya 🙂 . Beneran spt masuk ke perut bumi.
Wah ada ibu usia 60 thn masih bisa ke goa Jomblang, aku sendiri ngebayangin ngos2an kali klo kesana hehe.
Terima kasih kak.
Itu dia bapak dan ibunya pas turun mukanya lebih lempeng dr kita2 yg lebih muda.
Kesana harus ada guide? Gabisa cuma tiga atau empat org? Biayanya brp mba?
nga harus pakai guide mbak. bisa langsung hubungi sama pihak pengelola Goa Jomblang di 0811117010 dengan Masa Cahyo. Harga paket kesini Rp. 450.000/orang
Jauh dri pusat kota jogja? Kalau jauh, didekat jomblang cave ada penginapan kn?
1.5 jam mbak dari kota jogja. Pihak pengelola menyediakan penginapan juga. Langsung menghubungi mereka aja yach.
waaahhh ngiri abis niiii… keren sekali. Berat banget ga sih kesananya? *ngliatbadansendiriyangbulet 😀
Nga berat mbak. Ada yg narikin kita koq. Awalnya sich spot jantung tp pas turun kerennn bangat pemandangannya.
Wadoow kalo gitu kasian yg narikin aku nih 😀 😀 ada waktu-waktu khusus terbaik ke situ?
Tenang mbak. Yg narikin bisa 10 orang lebih koq hehehe. Hitung2 memberi kesempatab pekerjaan buat penduduk setempat 🙂