Berkat Jembatan Suramadu yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura, membuat akses wisatawan semakin mudah dan gampang. Dengan demikian objek wisata pun mulai dikelolah dan semoga hal ini bisa membuat banyak peminat datang berkunjung ke pulau Madura. Saat itu kami tidak begitu banyak meng-explore tempat-tempat keren yang ada di pulau ini berhubung cuaca saat itu tidak begitu bagus, sepanjang kami ada disana hujan dan untuk beberapa tempat tujuan yang kami tuju jalanannya masih jelek.
Yang tadinya kami ingin pergi ke Gili Labak karena keterbatasan waktu akhirnya diganti dengan Gili Iyang. Untuk menuju Gili Iyang terlebih dahulu kita ke pelabuhan dungkek. Sekitar 28 km dari kota Sumenep, kemudian menyeberang dari pelabuhan dungkek ke gili iyang sekitar 45 menit.
Pelabuhan Dungkek
Gili Iyang Madura.
Yang istimewa dari gili iyang adalah gili ini memiliki kandungan oksigen terbesar di dunia. Yaitu diatas 20% yang artinya kualitas hidup di pulau ini sangat sehat dan bersih karena kandung oksigennya yang tinggi. Penelitian ini mengambil sampel udara, air laut serta ikan yang ada.
Dimana artinya sangat baik buat kesehatan dan dibuktikan dengan panjangnya usia warga yang tinggal di pulau ini. Mendekati pulau ini saja saya sudah dapat merasakan udara yang bersih masuk kedalam paru-paru rasanya segar sekali. Oleh karena itu beberapa orang menyebutkan pulau ini dengan sebutan pulau awet muda.
Kandungan oksigen yang tinggi di pulau ini disebabkan rendahnya tingkat pencemaran udara dan tingginya perputaran udara dari laut yang ada disekitar pulau. Sepanjang saya ada disana, saya tidak menemukan kendaraan beroda 4, sedangkan motor sudah mulai banyak disini untuk mengantarkan wisatawan seperti kami mengelilingi pulau seluas 920 Ha.
Gili Iyang.
Selain udaranya yang bersih kita juga dapat menikmati keindahan pantai dan alam bawah lautnya. Terumbu karang yang ada di pulau ini masih sehat dan belum tercemari.
Kalau menurut pemandu disisi pantai di pulau ini juga terdapat tulang ikan paus yang memang sengaja dibiarkan didarat, tetapi karena kami lebih memilih bersnorkling akhirnya kami pun tidak jadi melihat tulang ikan paus, yang ada kami mengitari pulau dengan kapal dan mulai mencari spot terumbu karang.
Mempersiapkan diri bersnorkling.
Kita cukup lama berbasah-basahan, karena sudah mulai sore kamipun kembali ke pelabuhan dungkek. Saya sempat menikmati sunset yang indah di pelabuhan dungkek. Semoga masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Madura dan khususnya gili iyang dapat terus melestarikan kebersihan dan keasrian pulau ini. Aminnn..
Sunset di Pelabuhan Dungkek.
Baru denger tempat ini Lin. Keren banget itu viewnya. Snorkeling nya gmn? Baguskah pemandangan dalam airnya? Kalau baca soal yang 20% lebih itu harusnya lebih indah ya.
wkt kami datang airnya keruh karena baru hujan. tp sekilas ngelihat sich terumbunya sehat dan airnya bersih.
Ahhh. Pasti bagus yak kalau gak abis hujan.
Iya ryan. Hehehe
Wow oksigenya paling bagus ya, hirup dalam dalam udara disana.
Kece tempatnya sayang kalau jalanya banyak yg belum bagus, itu PR yg besar untuk pemprop di sana.
Kl jalan besarnya sich rata2 sudah banyak yg bagus. Tp kedaerah2 kecamatannya msh ada bbrp yg msh jelek.
Berasa bangat udara segar masuk ke paru2 pas kita mendekat ke pulau.
langitnya luamyan bersih ya pas kamu kesana
Iya mbak hehehe
Wow, oksigen sampai 20%. Sehat sekali. Benar-benar kebahagiaan pastinya bisa berada dan menyerap udara kehidupan di pulau itu–semoga tetap lestari dan gelombang oksigennya bisa menyebar ke daerah lain dalam bentuk pelestarian alam.
Iyaaa gara. Semoga penduduk sana dan pengunjung tetap menjaga kebersihan dan keasrian pulau.
Amin :)).